Archive for March, 2011


Curug merupakan sebutan orang-orang jawa untuk sebuah air terjun. Curug Silawe terletak di kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Berada di ketinggian +- 1500 mdpl.
Walaupun curug ini cukup dekat dengan tempat tinggalku, namun aku baru dua kali ke sana, pertama saat aku masih SD dan yang kedua dua minggu yang lalu (akhir Februari 2011). Medan untuk mencapai tempat tersebut belum banyak berubah walapun sudah memperlihatkan perubahan dan perbaikan. Jalan yang sempit dan berkelok curam untuk menjangkau loket, membuatku yang sering dikatakan sebagai seorang “pembalap” ini saja menjadi kedher. Bagaimana tidak, kemiringan jalan yang dilalui bisa mencapai lebih dari 45 derajad dan yang lebih parahnya lagi, tikungannyapun hampir 180 derajad dan bagian bawahnya jurang. Fiuhhhh…..
Namun dengan sedikit kemampuanku dalam mengarungi medan terjal, akhirnya aku bisa sampai loket dengan selamat, walaupun temenku sebut saja M, mimid,harus turun 😀
Setelah membayar loket seharga Rp. 2000.- per orang dan parkir Rp. 1000,- untuk sepeda motor, akhirnya kami bisa melewati loket tersebut. Namun ternyata perjuangan belum berakhir, jalan masih panjang kawans! Curug belum terlihat. Untuk melihat keindahan curug silawe, masih harus berjalan melewati anak2 tangga yang ada, untung jalan tidak begitu licin, sehingga tidak terlalu melelahkan. Setelah jalan 5 menit, akhirnya suara gemericik air mulai terdengar, dan Subhanallah….. segar… indahnya ciptaanMu ya Allah.
Continue reading

Catatan Seorang anak ngGunung

Sejak lahir, aku hidup di dataran tinggi, tepatnya di kaki gunung Sumbing. Di sebuah kota kecil nan indah permai bernama MAGELANG. Konon katanya, diberi nama Magelang karena kotaku ini dikelilingi oleh gunung dan bukit yang jika dilihat dari udara berbentuk seperti gelang. Ga percaya?? Buktiin aja sendiri. Tak salah jika udara di Magelang sangatlah sejuk dan membuat orang malas menyentuh air, mandi.
Namun, karena sudah sangat terbiasanya saya dengan tempat ini, saya jadi tidak menyadari betapa indahnya kampung halaman saya selama ini. Dan saya baru menyadarinya setelah saya lama merantau ke Solo yang panas dan cukup semrawut, membuat saya selalu kangen dengan Magelang, walaupun rumah saya selalu dikatakan nDeso, namun keindahannya tak akan tergantikan .
*backsound Ipank – pelangi dan matahari*
Continue reading

sewaktu aku di perantauan

Mereka….
Orang2 yang menemani hari-hariku di perantauan

Ketika kita hidup di perantauan, dimana tidak ada sanak keluarga ataupun orang-orang yang kita kenal, maka disitulah kita akan menemukan orang-orang baru yang akan menjadi keluarga kita, dimana sebagian besar orang-orang perantau yang mempunyai nasib yang sama akhirnya bersatu untuk menghalau kesepian, tempat bercanda berkeluh kesah, serta berbagi semua hal yang biasanya kita lakukan bersama keluarga atau sahabat2 di rumah.
Selama tiga tahun lebih aku di perantauan, banyak sudah keluarga baru yang selalu menemani hari-hariku, baik secara langsung ataupun tidak langsung…
1. Noventi’ers
Warga Kost noventi a.k.a Noventi’ers Continue reading